Sabtu, 12 November 2011

Sajak Gamang

Bening danau ditengah safanah
Disanalah ku bendung cinta tak bertuah
Betapa gagah belantara menghias tepinya
Merentang legam tangan kekarnya
Tuk menghadang serdadu rindu menyerang
Cukup sudah semua gamang
Aku sudah cukup senang dari kejauhan
Dapat mencuri pandang pada sebuah senyuman
Haruskah aku serakah berhasrat mengabadikannya
Sedang ku tahu, akulah pelukis lengkung indahnya

Ajari Aku Mengerti Puisimu

Ujung penaku kembali menggigil
Membentuk lekukan lekukan cuil
Bantu aku menuliskan keindahan cinta
Dengan metafora serta diksi diksimu yang manja
Rerintik harmoni rasa
Menyatulah bersama wajah senja
Untuk memperjelas bias majas
Dan tak menjadikanku tawanan kanvas
Maaf bila ku harus jujur
Pada sang penulis alur
Kaulah penggubah rinai gerimis pagi
Menjadi lukisan pelangi ditepi surga Illahi

Formasi Rindu

Buram ku hindarkan
Dari jalanan sunyi ku tepikan
Di sudut beku berteman serdadu rindu
Bukan sekali atau dua kali ku sebut namamu
Entah tak terbilang sudah ku cipta sajak biru
Sayang,.....
Kini ku dihadapkan pada deretan deretan kaku
Aksara fana sebuah kehidupan
Tanpa tahu harus kemana ku jabarkan
Formasi rindu ini kian menyesatkan

Jumat, 04 November 2011

# LUKA #

Luka, saat ceria berubah duka
Luka, sayatan dalam kehidupan
Luka, selalu meneteskan darah
Luka, buatku pahami semua makna
Luka, ajari aku mengerti Yang Gana
Luka....
Terima kasih,kau masih sudi untuk singgah
Pada raga yang kerap di dera lelah

Perjamuan Bimbang

Yaaa aku rindu pada hujan dibukit biru
Rindu ingin merebahkan diri ditengah nyanyian ilalang senja
Sekedar untuk menyempurnakan pintalan airmata
Ya Rabbi....
Sungguh ku tak tahu
Nyanyian apa yang harus ku lantunkan
Tentang kehilangan dan pertemuan.....

Khatamkan Airmataku

Sampai detik ini
Masih saja tercipta dinding pembatas
Antara diri dan tawa riuh dunia
Bukan karna suatu titah atau sebuah pinta
Sengaja nyata terkemas begitu rupa
Kesakitan dan luka memang pernah singgah
Tiada mampu terhapus begitu saja
Yaa Rahmaan Yaa Rahiim....
Purnakan semua duka
Khatamkan saja airmata ini
Sampai diri sdh tiada lagi mampu berdiri....
Entah sudah berapa kali
Ku temui simpang jalan dan berliku
Tak ada yang tak baik
Semua selalu membawa hikmah
Seperti ku percayai mentari esok pagi
Yang setia beri hangat dijiwa...
Biarlah kenangan kenangan masa lalu
Berenang renang dalam ingatan waktu
Hanya doa,
Yang mampu ku larung bersama rinduku
Smoga sampai digeladrimu....