Selasa, 20 September 2011

Mengerang demi anakmu

Desah malam masih saja menyayat hati
Bersama tikaman pada raga indah di ujung sana
Mereka tiada nampak cantik lagi
Seiring tersapunya rona gincu dari bibir seksinya
Terkulai ia menimang mimpi di bawah pangkuan rembulan
Bersama aroma busuk lelaki berpori legam
Ahh kau,,ciut hatiku melihat mu
Padahal esok kau harus memasak dengan riang
Demi anak anakmu yang perutnya tak lagi mengembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar