Senandungku tak lagi bisa ku bungkam
Meski mata burung malam terus menatapku tajam
Luka tak lagi meminang kenangan
Kini saatnya kembali ku lakonkan peran sang biduan
Senandungku bukan nyanyian penuh tipu rayu
Disanalah sedang ku bangun mimpiku
Perlahan dan pasti ku ukir seinci demi seinci
Walau netramu mengejekku penuh caci
Gusti,masihkah kau simpan kunci melodi
Yang pernah kita mainkan dalam hati
Malam ini ku ingin mengulanginya kembali
Memulas parasku dengan tetes tirta dan bait suci
Sajadah malam tlah ku bentangkan di bumiku
Sebagai penampung butir bening dan desahku
Dimana ku peram semua duka tanpa ragu
Dan membabat habis sgala keluh kesahku
Nari ratri tlah ku bangkitkan dari kuburnya
Tentu tanpa sebilah pusaka di tangannya
Kini aku lah sang putri berjubah zira
Yang siap melenggang di medan laga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar